
(Taiwan, ROC) -- Columbia Broadcasting System (CBS) dalam acara “60 Menit” pada tanggal 9 Oktober menayangkan wawancara khusus pendiri Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) Morris Chang, Mantan Kepala Staff Angkatan Bersenjata ROC Lee Hsi-ming dan lainnya. Morris Chang mengatakan, jika Pemimpin RRT Xi Jin-ping memprioritaskan kesejahteraan ekonomi, maka seharusnya mereka menghindar untuk menyerang Taiwan. Jika terjadi peperangan maka TSMC akan hancur dan semua juga akan hancur. Lee Hsi-ming beranggapan bahwa apakah tentara komunis menyerang Taiwan, dan ini adalah masalah waktu.
Meskipun selurun dunia kebanyakan beranggapan kemungkinan invasi RRT terhadap Taiwan sudah di depan mata, tetapi survei memperlihatkan, kebanyakan dari warga Taiwan beranggapan hal ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. CBS melaporkan, salah satu alasan utama yang membuat warga Taiwan beranggapan seperti itu adalah karena kuatnya industri manufaktur Taiwan. Keraksasaan Teknologi Taiwan terutama dalam bidang semikonduktor. Pada kenyataannya Taiwan merupakan satu-satunya sumber terbesar microchips dunia, dan hampir semua adalah produk dari TSMC.
Pendiri TSMC, Morris Chang menjelaskan, ada sebagian orang Taiwan yang beranggapan chip-chip ini yang mengakibatkan Taiwan dapat terlindungi dari serangan tentara komunis. Dalam laporan CBS mengungkapkan, meskipun tidak ada tentara invasi, Beijing juga akan menekan Taiwan. Legislator Wang Ting-yu yang lahir di daerah selatan Taiwan menyampaikan, RRT menyerang Taiwan dengan cyber mencapai 20 milyar cyberattack dalam sehari, selain itu melalui berbagai larangan sehingga produk pertanian dan perikanan Taiwan tidak dapat dipasarkan keluar negeri, telah menghantam petani dan nelayan Taiwan.
Situasi Antar Selat Taiwan semakin menegang dengan kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi pada awal Agustus kemarin, memprovokasi saraf sensitif Amerika Serikat, RRT dan Taiwan sehingga Beijing mencanangkan latihan militer dengan skala yang lebih besar dari sebelumnya. Dalam acara “60 Menit” wartawan CBS Lesley Stahl menanyakan mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata ROC, Lee Hsi-ming kapan waktu yang paling dibutuhkan Taiwan adalah seperti Ukraina melawan invasi Rusia yaitu perlengkapan persenjataan yang lebih besar, Lee Hsi-ming langsung mengatakan “Benar, kenyataanya adalah seperti itu”. Lee Hsi-ming menegaskan, bukan pertanyaaan apakah tentara komunis akan menyerang Taiwan, melainkan kapan tentara komunis menyerang Taiwan?