(Taiwan, ROC) - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah meninggal, tapi semangatnya akan tetap diteruskan, dan cara terbaik untuk mengenang Abe adalah persatuan negara-negara demokratis untuk sama-sama mempertahankan nilai kebebasan dan demokrasi.
Demikian diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu (吳釗燮) melalui sebuah artikel berjudul “Mengenang Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe: Negara Demokratis Harus Bersatu” yang diterbitkan di Sankei Shimbun Jepang pada hari Senin, sehari sebelum pemakaman nasional Shinzo Abe pada hari Selasa.
Melalui artikel tersebut, Wu menekankan bahwa Abe meraih kehormatan masyarakat Taiwan karena ia selalu tidak takut pada kritikan Tiongkok dalam menampilkan prihatin dan dukungan kuat pada Taiwan.
Konsep strategis Abe bahwa “Kalau Taiwan bermasalah, Jepang juga bermasalah, berarti aliansi Jepang-Amerika Serikat juga bermasalah” adalah pernyataannya yang paling dikenang oleh masyarakat Taiwan, jelas Wu.
Menlu juga mengapresiasi jasa Abe yang selalu siap memberi bantuan pada Taiwan saat mengalami bencana alam, termasuk dukungan vaksin pada saat pandemi COVID-19 mulai merebak di Taiwan. Uluran tangan dari Abe adalah contoh yang akan selalu ditaati Taiwan dalam memberikan bantuan dan dukungan pada negara yang membutuhkan, tegas Wu.
