:::

Presiden Tsai Ing-wen: Taiwan Memiliki Kemampuan untuk Membentengi Perdamaian dan Kebebasan

  • 23 August, 2022
  • 尤繼富
Presiden Tsai Ing-wen: Taiwan Memiliki Kemampuan untuk Membentengi Perdamaian dan Kebebasan
Presiden Tsai Ing-wen: Taiwan Memiliki Kemampuan untuk Membentengi Perdamaian dan Kebebasan

(Taiwan, ROC) --- Hari ini (23/8), adalah 64 tahun genapnya peringatan “Krisis Selat Taiwan 1958”. Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) hari ini (23/8) menyambut kedatangan tim delegasi para pakar dan cendekiawan dari Hoover Institution Universitas Stanford di Istana Kepresidenan.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara menyampaikan, Hoover Institution adalah salah satu lembaga wadah pemikir yang paling berpengaruh, serta menjadi referensi penting pemerintah AS untuk merumuskan kebijakan.

Hoover Institution juga menjadi platform penting komunitas global untuk memahami situasi di Selat Taiwan lebih lanjut. Institusi tersebut juga secara khusus mencantumkan perihal ancaman Tiongkok sebagai topik penelitian utama mereka, serta menyertakan Taiwan ke dalam gugusan tugas keamanan nasional. Dengan demikian, topik Taiwan akan dibahas lebih luas, serta mendapat lebih banyak perhatian dan dukungan. Kepala Negara mengambil kesempatan pada pertemuan pagi hari ini untuk menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Hoover Institution.

Kepala Negara melanjutkan, invasi Rusia ke Ukraina tahun ini telah memperlihatkan bahwa paham otoritarianisme kian memperluas pengaruhnya. Keberadaan dan perjuangan masyarakat Ukraina telah menginspirasi dunia, yakni prinsip demokrasi dan kebebasan harus dijaga sendiri. Menandai peringatan 64 tahun “Krisis Selat Taiwan 1958”, ini juga menjadi momen bagi Taiwan untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa warga Taiwan memiliki kemampuan untuk mempertahankan kedaulatan negaranya.

Presiden Tsai Ing-wen mengatakan, “64 tahun genapnya peristiwa ‘Krisis Selat Taiwan 1958’, menandakan bahwa warga Taiwan bersatu untuk melindungi tanah air ini. Dengan demikian, kami baru bisa merasakan Taiwan yang berdemokrasi hari ini. Perang yang pecah di kala itu, juga menjadi momen bagi Taiwan untuk menyatakan kepada dunia bahwa tidak ada ancaman yang dapat menggoyahkan tekad warga Taiwan dalam membela negaranya. Kami akan membuktikan kepada dunia bahwa tekad dan kepercayaan warga Taiwan dapat melindungi perdamaian, keamanan, kebebasan dan kemakmuran.” 《外:220823-05蔡英文(女)》

Kepala Negara melanjutkan, latihan militer yang dilakukan oleh Tiongkok di sekitar perairan Taiwan belakangan ini telah menimbulkan ancaman besar bagi situasi Selat Taiwan dan kawasan sekitar. Tantangan tersebut juga mengingatkan mitra demokrasi untuk memperkuat aliansi , serta bersama-sama melindungi diri dari campur tangan negara-negara otoriter dan bersinergi menjaga perdamaian stabilitas regional.

Presiden Tsai mengatakan bahwa dia ingin mengucapkan terima kasih kepada negara-negara G7, termasuk

Presiden Tsai menyampaikan ucapan terima kasih kepada negara-negara anggota G7, termasuk AS atas dukungan kuat mereka atas Taiwan selama ini. AS juga sekali lagi memperlihatkan komitmen mereka untuk membantu meningkatkan pertahanan Taiwan, mengingat Taiwan berada di garis terdepan melawan paham otoritarianisme.

Di lain pihak, Taiwan akan terus memperkuat otonomi pertahanan nasionalnya, dan menggelar kerja sama dengan AS.

Menanggapi ekspansi paham otoritarianisme , Beliau berharap agar Taiwan dan AS bekerja sama membangun rantai pasokan yang lebih aman dan tangguh.

Presiden Tsai juga menyebutkan, Taiwan dan Amerika Serikat juga telah mengumumkan peluncuran “Inisiatif Perdagangan Abad 21 Taiwan-AS”, yang diyakini dapat menarik lebih banyak investasi ke Taiwan dan AS.

Inisiatif yang saling menguntungkan tersebut dapat menciptakan stabilitas dan kemakmuran yang lebih besar bagi rakyat Taiwan dan AS.

Komentar

Terbarumore