
(Taiwan, ROC) --- Kasus warga Taiwan yang tertipu untuk bekerja di Kamboja baru-baru ini menarik perhatian masyarakat luas. Kedutaan Besar Tiongkok di Kamboja telah merilis pernyataan mereka untuk segera memberikan bantuan yang diperlukan.
Pada tanggal 23 Agustus 2022, Kementerian Luar Negeri (MOFA) merilis pernyataan bahwa pemerintah memperhatikan perkembangan kasus penipuan yang menyasar warga Taiwan belakangan ini. Banyak warga Taiwan yang tertipu untuk bekerja di Kamboja, dan berakhir harus disekap oleh sindikat kriminal.
Pemerintah terus memperhatikan situasi yang terjadi di lapangan, serta menugaskan unit-unit terkait untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang ada, guna memberikan pertolongan kepada warga yang terjebak di sana.
MOFA juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan pertolongannya, meliputi anggota legislator, pegawai negeri sipil, organisasi masyarakat dan pengusaha asal Taiwan.
“Memerangi kejahatan dan sindikat penipuan internasional adalah tujuan kita bersama,” terang MOFA.
MOFA menekankan, melindungi keselamatan warga Taiwan saat berada di luar negeri adalah salah satu tanggung jawab penting MOFA. MOFA akan senantiasa menggelar kerja sama dengan pihak kepolisian dan otoritas yang berwenang untuk memperkuat pertukaran dengan aparat di Kamboja, Thailand dan Myanmar untuk memerangi penipuan digital atau sindikat kriminal perdagangan manusia.
Juru bicara MOFA, Joanne Ou (歐江安) mengatakan, “Kami tidak akan menggunakan kekuatan pihak lain untuk menggapai tujuan sendiri. Kami tidak akan menyerahkannya kepada pemerintah negara lain untuk menuntaskannya. Kami juga tidak akan mempersilakan pihak lain melanggar atau merendahkan kedaulatan negara kami.”
MOFA melanjutkan, satgas khusus penyelamatan darurat dari kantor perwakilan di luar negeri akan menyesuaikan tugas mereka, serta memperkuat kerja sama dengan Interpol. MOFA menambahkan, pihaknya akan mencoba untuk membangun saluran institusional dengan unit terkait dari berbagai negara, serta bersama-sama menindaklanjuti sindikat penipuan, guna menyelamatkan warga Taiwan yang masih terperangkap.