close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Robert Tsao: Imbau Taiwan Bersikeras Sampai Matipun Jangan Biarkan Tiongkok Datang

  • 17 August, 2022
  • 曾秀情
Robert Tsao: Imbau Taiwan Bersikeras Sampai Matipun Jangan Biarkan Tiongkok Datang
Imbau Taiwan Bersikeras Robert Tsao: Sampai Matipun Tidak Biarkan Tiongkok Datang

(Taiwan, ROC) -- Pendiri Perusahaan United Microelectronics Corporation, Robert Tsao setelah belum lama ini mengumumkan pemberian sumbangan sebesar US$100 juta (atau sekitar Rp1,48 triliun) untuk membantu pertahanan nasional Taiwan, ia mengenakan rompi anti peluru ketika menerima wawancara media, juga mengingatkan masyarakat untuk senantiasa siaga menghadapi perang. Robert Tsao beranggapan, Taiwan harus meningkatkan pertahanan dan tidak boleh hanya bergantung pada persenjataan yang disediakan oleh Amerika Serikat, melainkan harus lebih meningkatkan kesadaran akan pertahanan diri sendiri, kesediaan secara internal untuk melakukan perlawanan, dan tidak boleh seperti Partai Kuomintang yang terus menempel dengan RRT, serta harus bertekad untuk “tidak membiarkan datang” pada saat “virus zombie” Partai Komunis China menyerang.

Ketika menerima wawancara khusus Radio Taiwan Internasional dalam acara “Pelayanan bagi Rakyat - Waktu Bersama Yang Xian-hong” Robert Tsao menyampaikan bahwa ia menyiapkan sendiri rompi dan helmet anti peluru dengan tujuan waspada terhadap penjahat, agar tidak seperti Shinzo Abe yang tertembak dan aksi penembakan di Orange County, jadi sewaktu-waktu jika diperlukan untuk menghalangi peluru, sehingga mereka yang ingin berniat jahat harus menambah biaya modal, mengurangi risiko tewas terluka. Robert Tsao menegaskan, sama halnya Taiwan yang harus memiliki pertahanan diri, sehingga meningkatkan biaya modal Partai Komunis China dalam melakukan kejahatan, bahkan tidak berani berbuat jahat.

Robert Tsao beranggapan, Taiwan harus memperkuat pertahanan diri, dan tidak hanya mengandalkan Amerika Serikat, tekad ini harus berada di tangan Taiwan. Robert Tsao mengkritik Kuomintang yang tiap hari menempel pada PKC, tiap hari membicarakan “Satu Tiongkok”, membuat dunia internasional yang mendengar dan melihatnya mejadi kebinggungan, setiap saat mengintimidasi Taiwan, tetapi melepaskan keinginan untuk melawan, jika karena alasan ini membuat tentara nasional Taiwan melepaskan keinginan melawan, tidak ada keinginan untuk melawan dari pihak internal Taiwan maka ini berbahaya.

Konsensius 92 adalah Virus  Satu Tiongkok Tidak Mungkin 2 Sistem

Robert Tsao juga mengkritik Kuomintang yang terus menerus menekankan “Konsensius 92”, tetapi pada dasarnya konsensius 92 adalah racun, sebuah pernyataan yang ber-IQ rendah, terkena racun ini mengakibatkan kelumpuhan tentara dan menurunkan kecerdasan, bagaimana mungkin Satu Tiongkok kalau ada dua pemerintahan pusat yang masing-masing merasa dirinya lah yang sah? Ini adalah keributan “kantong ganda”, Lembaga apapun jika ada masalah “kantong ganda”, kedua belah pihak pasti akan berupaya untuk memusnahkan pihak lainnya, jika tidak maka tidak dapat beroperasi, untuk itu satu Tiongkok tidak mungkin dua sistem, pasti harus bertarung hingga salah satunya tewas.

Robert Tsao menyampaikan, sejak awal Partai Komunis juga tidak mengakui satu Tiongkok dua sistem, maka bagaimana mungkin ada consensus? Ia mengkritik tajam Mantan Presiden Ma Ying-jeou sebagai “Profesor yang baru pulang dari luar negeri”, banyak ilmu yang dipelajari tetapi tidak ada logika, seperti kalau orang bodoh maka mengatakan hal yang bodoh, setelah diingatkan maka tidak berani lagi mengatakannya, tetapi sampai hari ini masih membicarakan, walau “sudah tahu dengan jelas kalau tidak bensar tapi terus membicarakannya, ini berarti jahat!”

Mengenai “teori dua negara” Presiden Tsai Ing-wen yang mendapat kritikan adalah provokatif dan membahayakan keamanan Taiwan dari mantan Sekjen Pertahanan Keamanan Nasional Su Chi, Robert Tsao sekali lagi mengkritik pemikiran ini sebagai “rusa dijadikan sebagai kuda”, seharusnya Su Chi mempelajari definisi dari tanah wilayah, karena Tiongkok tidak pernah sama sekali mengelola tanah wilayah Taiwan, maka dari itu Taiwan dan Tiongkok adalah dua negara, oleh Sebab itu harus memberikan dukungan “teori dua negara” Presiden Tsai Ing-wen.

Tabir Reunifikasi adalah Re-edukasi Yang Ujungnya Kematian dan Kerusakan Otak

Robert Tsao juga mengencam PKC adalah virus zombie, kalau ingin memahami Tiongkok maka harus menyaksikan film “Train to Busan”, kekhasan lain dari virus ini adalah omong kosong. Robert Tsao mengimbau rakyat Taiwan harus memiliki tekad hati melawan virus ini (Tiongkok), bertekad “sampai matipun juga tidak membiarkan dia datang”, rakyat Taiwan harus bersatu dan harus “tidak takut mati, tidak serakah akan harta”, karena begitu virus datang maka tidak ada orang yang dapat hidup di Taiwan.

Robert Tsao juga mengemukakan, belakangan ini harus berterima kasih kepada Hu Xi-jin (胡錫進 seorang jurnalis Tiongkok dan kepala penyunting Global Times) dan Lu Sha-ye (盧沙野 Duta Besar RRT untuk Prancis), kedua orang ini menyingkap tabir unifikasi, yang adalah re-edukasi, dan hasil dari re-edukasi kalau bukan mati maka adalah kerusakan otak, agar semua mengetahui jelas nasib reunifikasi dengan Tiongkok.

Komentar

Terbarumore