(Taiwan, ROC) - Sembilan warga Taiwan yang diduga tertipu ke Kamboja dengan tawaran pekerjaan yang menggiurkan tetapi kemudian ditahan dan dipaksa bekerja di sana secara ilegal, dengan selamat kembali ke Taiwan pada Minggu malam melalui upaya bersama antara Taiwan dan Thailand.
Menurut Biro Investigasi Kriminal (CIB), dengan bantuan Kementerian Luar Negeri (MOFA), sembilan orang tersebut, termasuk enam pria dan tiga wanita berusia antara 23 dan 42 tahun, naik pesawat China Airlines CI-836 untuk kembali ke Taiwan dari Bangkok.
Mereka tiba di Bandara Internasional Taoyuan pada hari Minggu pukul 21:55, lalu menuju Biro Polisi Penerbangan untuk dimintai keterangan, sebelum menjalani isolasi rumah sesuai prokes COVID-19 Taiwan.
Wakil Direktur CIB Huang Chia-chi (黃家琦) mengatakan kepada media di bandara bahwa kantor perwakilan Taiwan di Thailand menerima pemberitahuan dari pemerintah Thailand pada Minggu pagi, bahwa ada 12 warga negara Taiwan yang baru saja memasuki Thailand dari Kamboja dicurigai sebagai korban perdagangan manusia.
Menurut Huang, pihak kantor segera mengirim staf untuk menyelidiki dan menemukan bahwa tiga dari 12 warga Taiwan itu terdaftar sebagai korban perdagangan manusia berdasarkan laporan yang diterima oleh polisi Taiwan. Ia langsung meminta bantuan pemerintah Thailand.
Setelah penyelidikan oleh pemerintah Thailand, sembilan dari 12 warga Taiwan diidentifikasi sebagai korban perdagangan manusia, sementara tiga lainnya masih berada di Thailand untuk penyelidikan lanjutan, jelas Huang.
Kantor perwakilan pun bekerja sama dengan pemerintah Thailand dan segera mengatur agar sembilan warga Taiwan itu pulang dengan mengaktifkan protokol bantuan darurat untuk warga Taiwan di luar negeri dan mekanisme perlindungan korban perdagangan manusia, lanjutnya.
Dengan penambahan sembilan orang ini, sekarang sejumlah 60 korban penipuan pekerjaan di luar negeri Taiwan telah diselamatkan dan dibawa pulang baru-baru ini. Sementara pemerintah Taiwan juga telah membentuk satuan tugas tingkat Kabinet untuk menyelamatkan warga Taiwan yang terperangkap di Kamboja dan mensosialisasikan pencegahan agar warga lain tidak tertipu dalam situasi yang sama.
Menurut CIB, permintaan bantuan dari 340 warga Taiwan yang diduga menjadi korban penipuan pekerjaan di Kamboja telah diterima; dan antara 26 Juli dan 14 Agustus, 26 orang telah dibujuk di bandara untuk membatalkan perjalanan ke Kamboja.
