
(Taiwan, ROC) – Setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan, dan latihan militer yang dicanangkan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ditambah lagi dengan tindakan-tindakan sanksi ekonomi. Media Ekonomi Amerika Serikat CNBC menganalisis, pengaruh dari sanksi perdagangan yang dilakukan RRT terhadap Taiwan hanya sekitar 0,04% dari perdagangan bilateral.
CNBC dalam laporan yang dirilis tanggal 10 Agustus, Ketua DPR AS, Nancy Pelosi yang tidak mengindahkan peringatan dari RRT tetap melakukan kunjungan ke Taiwan pada awal Agustus kemarin, membuat pihak pemerintah Beijing memberikan sanksi perdagangan seperti larangan impor produk pertanian, peternakan ikan dan makanan kering dari Taiwan, juga menghentikan ekspor pasir ke Taiwan. Berdasarkan laporan statistik Media Ekonomi CNBC Amerika Serikat, Nilai ekspor Taiwan ke RRT sebesar US$113 milyar, dan impor dari RRT sebesar US$82 milyar, belum termasuk produk perdagangan yang diimpor setelah diekspor dan sebaliknya. Sedangkan produk berkaitan dengan elektronik, spare part teknologi dan lainnya sama sekali tidak dicekal oleh RRT.
Selain itu, nilai yang terkena dampak sanksi perdagangan bilateral yang dikenakan RRT pada Taiwan juga sangat kecil. Seperti yang diuraikan di atas, tahun lalu RRT mengekpor pasir alami ke Taiwan dengan nilai sebesar US$35 milyar, besarnya jauh di bawah impor pasir alami yang dilakukan Taiwan dari negara-negara Benua Eropa dan Vietnam yaitu sebesar US$640 milyar atau menduduki 70% secara keseluruhan. Pasir alami ini merupakan bahan dasar penting bagi pembangunan konstruksi.
Pada statistik nilai perdagangan Taiwan memperlihatkan, meskipun RRT juga merupakan negara pengimpor buah jeruk Taiwan terbesar, tetapi nilai ekspor jeruk Taiwan ke RRT hanya sebesar US$100 milyar tidaklah terlalu besar. Berdasarkan statistik Kementerian Ekonomi, ekspor produk mie instant, kue dan biskuit Taiwan ke RRT nilainya mencapai US$50 juta, sedangkan produk perikanan beku sebesar US$3 juta.