
(Taiwan, ROC) – Menurut pemberitaan media Cable News Network (CNN) asal Amerika pada 4 Agustus kemarin menunjukkan, latihan militer yang dilaksanakan oleh pihak Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di sekitar kawasan pulau Taiwan berkemungkinan dapat menganggu perdagangan dan perjalanan bisnis di Asia Timur, karena telah memaksa kapal-kapal untuk menghindari salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, serta memberikan lebih banyak tekanan pada rantai pasokan global yang sudah tegang.
Pada tanggal 4 Agustus kemarin, Negeri Tirai Bambu telah meluncurkan latihan militer angkatan laut, angkatan udara, dan tentara militer lainnya di perairan dan wilayah udara sekitar Taiwan. Latihan militer tersebut dilaksanakan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, merupakan sebuah unjuk kekuatan langsung sebagai tanggapan atas lawatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS), Nancy Pelosi ke Taiwan.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan (MND) mengemukakan, langkah ini setara dengan blokade laut dan udara Taiwan karena telah menutup wilayah dan perairan Taiwan. RRT telah secara serius melanggar kedaulatan, dan ketentuan yang relevan dari Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut dan sebagainya.
Latihan tersebut juga dapat mengganggu arus perdagangan di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.
Sebuah perusahaan data perkapalan asal Inggris, Vessels Value menuturkan, saat ini terdapat 256 kapal kontainer dan kapal-kapal lainnya di kawasan perairan selat Taiwan. Pihaknya juga menyampaikan jika selama periode latihan militer Negeri Panda berlangsung yakni sejak tanggal 4-7 Agustus, diperkirakan masih ada sekitar 60 kapal yang akan masuk ke dalam kawasan perairan tersebut.
“Ini berkemungkinan dapat menyebabkan gangguan signifikan pada perdagangan di kawasan itu”, kata Peter Williams selaku analisis arus perdagangan di VesselsValue.
Analisis perdagangan global di Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan, memblokir jalur perdagangan di sekitar Taiwan, jikalau hanya untuk sementara waktu, maka dapat “Meningkatkan kekhawatiran akan berhasil atau tidaknya pihak Negeri Panda dalam mengulangi trik lamanya, yang tidak hanya dapat memengaruhi pola perdagangan, pariwisata, dan ekonomi di masa depan, tetapi juga berdampak pada situasi pertahanan dan keamanan”.
Saat ini masih belum mengetahui secara jelas akan dampak jangka panjang dari latihan militer tersebut, namun para pelaku usaha di bidang transportasi memperkirakan pengalihan jalur tersebut akan menyebabkan penundaan, kemungkinan kerugian penjualan, serta biaya tenaga kerja yang lebih tinggi untuk jam kerja yang diperpanjang.
Rantai pasokan global telah dipengaruhi oleh kecamuk COVID-19 dan perang di Ukraina, peristiwa-peristiwa ini telah mengganggu arus barang dan mendorong inflasi di banyak bagian dunia.
Apabila terjadi konflik apapun pada Taiwan yang saat ini mendominasi industri semikonduktor, maka akan memperburuk kekurangan chip komputer global.