
(Taiwan, ROC) --- Ketua Yuan Legislatif, Yu Shyi-kun (游錫堃) memimpin tim delegasi berkunjung ke Prancis. Setelah menggelar acara makan malam bersama dengan warga Tionghoa Perantauan pada tanggal 25 Juli 2022, Yu Shyi-kun juga dijadwalkan akan berkunjung ke Kongres Prancis pada tanggal 26 Juli hingga 27 Juli 2022.
Kepada media CNA, Yu Shyi-kun menyampaikan, hubungan antar Taiwan dengan Prancis terjalin kian erat. Anggota parlemen setempat juga telah mendesak pemerintah Prancis untuk semakin peduli dengan Taiwan.
Menghadapi protes dari RRT, Yu Shyi-kun menyampaikan, “Mereka sangat mengkhawatirkan bahwa saya tidak akan terkenal secara internasional.”
Setelah menyelesaikan kunjungan ke Republik Ceko dan Lituania, Yu Shyi-kun melanjutkan perjalanannya ke Prancis. Bersama dengan anggota legislator dari partai penguasa dan oposisi, Yu Shyi-kun menggelar pertemuan dengan warga Tionghoa Perantauan di Kantor Perwakilan ROC di Prancis.
Pada tanggal 24 Juli 2022, Yu Shyi-kun untuk pertama kalinya datang ke Kantor Perwakilan cabang Provence yang terletak di selatan Prancis. Kedatangannya pun disambut hangat oleh pejabat dari wilayah Provence-Alpes-Côte d’Azur, dan kemudian terlibat dalam pembahasan peluang kerja sama di sektor perindustrian. Dalam dua hari ini, Yu Shyi-kun dijadwalkan akan bertemu dengan anggota parlemen Prancis.
Hubungan kerja sama antar Taiwan dengan Prancis terjalin kian erat, terutama dalam beberapa tahun belakangan. Yu Shyi-kun menyampaikan, semenjak ia menjabat, telah ada 3 delegasi dari Parlemen Prancis yang bertandang ke Taiwan.
Yu Shyi-kun melanjutkan, ada tiga tujuan utama dari perjalanan kali ini. Pertama, ucapan terima kasih dari Yuan Legislatif atas dukungan Prancis selama ini kepada Taiwan, termasuk saat menyuarakan partisipasi Taiwan dalam WHO dan organisasi dunia lainnya, serta laporan tertulis perihal hubungan internasional dengan Taiwan yang telah disahkan Parlemen Eropa.
Kedua, memahami kesulitan yang dihadapi oleh personel yang ditempatkan di luar negeri. Yuan Legislatif akan mencoba yang terbaik untuk memberikan bantuan.
Ketiga, Prancis adalah salah satu negara yang memiliki standar terbaik dalam sektor budaya, seni, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, militer dan pertahanan negara. Taiwan juga memiliki kemampuan untuk menggelar kerja sama di bidang-bidang tersebut.
“Taiwan juga memiliki kelebihannya, terutama di bidang semikonduktor dan teknologi mutakahir. Jika kerja sama antar Taiwan dengan Prancis dapat terjalin kian akrab, maka hal tersebut akan berdampak positif bagi kemajuan kedua belah pihak.”
Yu Shyi-kun melanjutkan, hubungan antara Taiwan dengan Prancis berkembang secara bertahap. Setelah krisis Ukraina – Rusia pecah, perhatian komunitas global terhadap isu Taiwan kian bertambah, terutama saat berbicara tentang status Taiwan di dunia internasional. Misal, munculnya ungkapan, “Hari ini Ukraina, besok Taiwan.”
Amerika Serikat, Jepang, Australia, Kanada, Prancis dan Inggris semuanya meletakkan perhatian mendalam terhadap situasi Indo-Pasifik, yang mana hal itu akan berkaitan dengan Taiwan, baik langsung maupun tidak langsung.
Tim persahabatan Taiwan dari Kongres Prancis mendesak pemerintah setempat untuk jangan menyia-nyiakan kesempatan untuk menjalin hubungan baik dengan Taiwan. Atas niat yang diperlihatkan, Yu Shyi-kun menyampaikan terima kasih yang mendalam.
Yu Shyi-kun menyampaikan, “Mereka telah lama menaruh perhatian besar kepada Taiwan. Mereka menyadari status dan situasi internasional Taiwan, sehingga mereka mendesak pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan Taiwan. Pemerintah Prancis sekarang sangat bersahabat dengan Taiwan.”
Menanggapi sikap dari anggota Parlemen Eropa yang mengabaikan tekanan dari RRT untuk kemudian menyambut kedatangannya, Yu Shyi-kun menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam. Sembari bercanda, Yu Shyi-kun berkata, “RRT akan selalu memprotes kemanapun saya melangkah. Mereka takut kalau saya tidak akan dikenal oleh dunia. Sebenarnya mereka (RRT) tengah membantu saya. Saya sangat berterima kasih kepada mereka. Saya akan menganggapnya seperti kebutuhan sehari-hari, seperti kewajiban makan dan istirahat, yang mana kita butuhkan setiap harinya.”
Saat jamuan makan alam antara Yu Shyi-kun bersama anggota legislator ROC dengan warga Tionghoa Perantauan setempat digelar, mereka juga membahas beberapa topik penting. Sembari menikmati kuliner Taiwan yang lezat, Yu Shyi-kun mendengarkan pendapat dan saran dari warga Tionghoa Perantauan perihal perkembangan kebijakan terkini.